Suatu hari, seekor domba menangis dan menghampiri pertapa yang bersemedi di gunung. Domba itu berkata, "Tuan pertapa, hidup Engkau sungguh enak, Engkau hidup dengan tenang, sementara aku selalu diburu serigala jahat. Engkau hidup tanpa diganggu, sementara aku selalu diganggu teman-teman dombaku dan serigala. Engkau hidup dengan bebas, sementara gembala selalu mengekangku di kandang. Engkau hidup sangat bebas, sementara gembala selalu mencabuti buluku. Aku iri padamu! Aku benci hidup ini!" Pertapa itu lalu berkata, "Dombaku yang terkasih, bagaimana jika kamu menjadi sepertiku? Kamu boleh tinggal disini sebagai pertapa selama setahun." Domba itu dengan senang menyetujuinya.
Satu tahun telah berlalu, pertapa itu mendatangi domba itu, dan domba itu terlihat sedih. "Pertapa, aku sangat menyesal! Hidupmu ternyata tidak seenak hidupku! Aku kesepian, tidak ada tantangan dan cobaan, tidak ada sosialisasi, aku sungguh kesepian. Tidak ada yang merawatku, memberiku makan, memberiku perlindungan." Pertapa itu lalu berkata, "Engkau telah mendapatkan pencerahan dombaku yang terkasih. Syukuri hidup yang engkau dapatkan sekarang, karena itu adalah kehidupan terbaik untukmu." Domba itu lalu pulang dan mendapat pencerahan.
by: mimi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment