Friy Grandonk
this site the web

Iklan Jas

Penalaran dan Argument

Operasi Fajar Baru, Nama Baru dari Obama

Minggu, 21 Februari 2010 | 08:33 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Pemerintah Presiden Barack Obama merencanakan untuk menamai kembali operasi militernya di Irak Operasi Fajar Baru mulai 1 September, demikian sebuah nota Pentagon menunjukkan.

Nota yang ditandatangani Menteri Pertahanan Robert Gates memperlihatkan, Pentagon telah menyetujui permintaan untuk mengubah nama upaya militer AS di Irak dari penandaannya sekarang ini Operasi Kebebasan Irak. Permintaan itu ... telah disetujui untuk mulai berlaku 1 September 2010, bertepatan dengan perubahan misi bagi pasukan AS di Irak.

Tindakan itu dengan cepat memancing kecaman dari Perhimpunan Keluarga Militer, kelompok penekan keamanan nasional.

Penalaran : Pemerintah Presiden Barack Obama merencanakan untuk menamai kembali operasi militernya di Irak Operasi Fajar Baru mulai 1 September, demikian sebuah nota Pentagon menunjukkan.

Argument : Tindakan itu dengan cepat memancing kecaman dari Perhimpunan Keluarga Militer, kelompok penekan keamanan nasional.

Sumber :

http://internasional.kompas.com/read/2010/02/21/08333778/Operasi.Fajar.Baru..Nama.Baru.dari.Obama


NATO Minta Tentara Belanda Bertahan di Afghanistan

Minggu, 21 Februari 2010 | 07:14 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com - NATO minta tentara Belanda untuk bertahan di Afghanistan setelah perselisihan mengenai misi mereka menyebabkan jatuhnya pemerintah Belanda.

Lebih dari 16 jam pembicaraan telah gagal menyelamatkan koalisi kiri-tengah yang berusia tiga tahun setelah Partai Buruh, PvdA, mengatakan mereka tidak akan mendukung perpanjangan pengerahan tentara Belanda di Afghanistan yang tidak populer melewati 2010.

Misi Belanda itu, yang dimulai pada 2006, telah diperpanjang dengan dua tahun dan negara itu kehilangan 21 tentara.

Penalaran : Misi Belanda itu, yang dimulai pada 2006, telah diperpanjang dengan dua tahun dan negara itu kehilangan 21 tentara.

Argument : Lebih dari 16 jam pembicaraan telah gagal menyelamatkan koalisi kiri-tengah yang berusia tiga tahun setelah Partai Buruh, PvdA, mengatakan mereka tidak akan mendukung perpanjangan pengerahan tentara Belanda di Afghanistan yang tidak populer melewati 2010.

Sumber :

http://internasional.kompas.com/read/2010/02/21/07145137/NATO.Minta.Tentara.Belanda.Bertahan.di.Afghanistan

Allawi Bertemu Raja Arab Saudi Abdullah

Minggu, 21 Februari 2010 | 06:57 WIB

RIYADH, KOMPAS.com - Raja Arab Saudi Abdullah mengadakan pembicaraan dengan mantan perdana menteri Irak Iyad Allawi, yang memimpin koalisi Sunni-Syiah sekuler dalam pemilihan anggota parlemen.

Kantor berita Saudi, SPA, tidak memberikan perincian tentang pembicaraan itu yang juga dihadiri Kepala Intelejen Arab Saudi Pangeran Muqrin bin Abdul Aziz.

Arab Saudi mengambil sikap netral atas ketegangan-ketegangan sektarian yang sering berubah menjadi kekerasan di Irak sejak invasi pimpinan Amerika Serikat tahun 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein

Tetapi negara kerajaan itu khawatir atas perkembangan pengaruh di Irak dan negara-negara lain di kawasan itu dari saingannya, Iran, yang beraliran Syiah.

Penalaran : Raja Arab Saudi Abdullah mengadakan pembicaraan dengan mantan perdana menteri Irak Iyad Allawi, yang memimpin koalisi Sunni-Syiah sekuler dalam pemilihan anggota parlemen.

Argument : Tetapi negara kerajaan itu khawatir atas perkembangan pengaruh di Irak dan negara-negara lain di kawasan itu dari saingannya, Iran, yang beraliran Syiah.

Sumber :

http://internasional.kompas.com/read/2010/02/21/06570123/Allawi.Bertemu.Raja.Arab.Saudi.Abdullah

Wajah Mossad Tertampar Skandal Dubai

Minggu, 21 Februari 2010 | 05:21 WIB

KOMPAS.com - Aksi dinas intelijen luar negeri Israel, Mossad, membunuh tokoh militer Hamas, Mahmud Abdel Rauf al-Mabhuh, di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 20 Januari lalu, di luar dugaan membawa kerumitan secara politik dan diplomasi bagi Israel. Kota Dubai yang dijadikan arena pembunuhan oleh Mossad kini merupakan kota termodern di Timur Tengah, yang dilengkapi dengan kamera perekam di seluruh penjuru kota.

Penalaran : Aksi dinas intelijen luar negeri Israel, Mossad, membunuh tokoh militer Hamas, Mahmud Abdel Rauf al-Mabhuh, di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 20 Januari lalu, di luar dugaan membawa kerumitan secara politik dan diplomasi bagi Israel

Argument : Kota Dubai yang dijadikan arena pembunuhan oleh Mossad kini merupakan kota termodern di Timur Tengah, yang dilengkapi dengan kamera perekam di seluruh penjuru kota.

Sumber :

http://internasional.kompas.com/read/2010/02/21/06570123/Allawi.Bertemu.Raja.Arab.Saudi.Abdullah

United Airlines Dihantam Badai, 16 Penumpang Cedera

Minggu, 21 Februari 2010 | 02:11 WIB

NARITA, Kompas.com - Pesawat Boeing 747-400 milik maskapai penerbangan Amerika Serikat, United Airlines, terhantam badai di negara bagian Alaska. Akibatnya, 16 orang yang berada di dalamnya cedera.

Demikian penuturan polisi dan otoritas transportasi pada Sabtu (20/2/10) pagi waktu setempat. Badai itu menghantam pesawat dengan nomor penerbangan 897, yang sedang dalam penerbangan dari Washington menuju Narita pada pukul 10.55 waktu setempat.

Pesawat itu berangkat dari Bandara Dulles International sekitar pukul 2:40 dinihari Sabtu, waktu Jepang. Seorang profesor dari Fukuoka yang naik pesawat itu mengatakan kepada Kyode News, "Pesawat berguncang kuat di atas wilayah Alaska dua kali atau sekitar tujuh jam sebelum kedatangan."

Penalaran : Pesawat Boeing 747-400 milik maskapai penerbangan Amerika Serikat, United Airlines, terhantam badai di negara bagian Alaska. Akibatnya, 16 orang yang berada di dalamnya cedera.

Argument : Pesawat berguncang kuat di atas wilayah Alaska dua kali atau sekitar tujuh jam sebelum kedatangan.

Sumber :

http://internasional.kompas.com/read/2010/02/21/02114184/United.Airlines.Dihantam.Badai..16.Penumpang.Cedera

UANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1) Latar Belakang

Dalam peradaban modern, hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat tidak ada yang tidak terkait atau tidak ada yang tidak membutuhkan uang. Begitu pentingnya peran uang dalam kehidupan masyarakat, sehingga hampir tidak ada aktivitas kehidupan anggotanyayang bebas berurusan dengan uang. Meskipun pada awalnya uang hanya berperan sebagai alat bantu untuk memudahkan umat manusia melakukan tukar menukar barang maupun jasa, tetapi sejalan dengan perkembangan peradaban, uang telah mengambil peran yang amat penting dalam kehidupan, sehingga dapat dinyatakan secara umum, bahwa dalam peradaban modern, orang tidak lagi dapat hidup tanpa uang. Pernyataan itu benar belaka, oleh karena dalam peradaban modern, apa saja dapat diperoleh dengan uang, sebab uang diterima sebagai alat pembayaran untuk beragam barang dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia. Penerimaan uang sebagai alat yang dapat dipergunakan untuk mendapatkan barang dan jasa serta pembayaran lain oleh masyarakat secara umum, menjadikan uang amat penting bagi kehidupan dan orang memburunya sebagai sarana untuk meraih kekayaan dan kesejahteraan hidup.

Dalam konteks kehidupan perekonomian secara umum, seringkali uang dianalogkan dengan darah dalam tubuh yang menopang kehidupan. Kenyataannya, kehidupan ekonomi masyarakat tidak akan hidup tanpa peran uang di dalamnya. Kuat dan lesunya kehidupan ekonomi suatu masyarakat, sebagian besar amat ditentukan oleh lancar tidaknya aliran uang dalam perekonomian. Seperti halnya darah dalam tubuh, bila volumenya berlebihan akan mengakibatkan sakit, demikian pula sebaliknya, bila volumenya kurang, juga akan mengakibatkan tubuh lesu dan tidak sehat. Uangpun demikian, bila jumlahnya melebihi kebutuhan dalam perekonomian, maka akan mengakibatkan kehidupan ekonomi tidak normal, dan sebaliknya bila kurang akan mengakibatkan kelesuan bagi perekonomian. Untuk mengaturnya diperlukan pemahaman yang baik atas faktor-faktor yang mempengaruhi peredaran atau aliran uang. Demikianlah uang dapat menjadi sesuatu yang sangat penting untuk menggiatkan kehidupan perekonomian, akan tetapi uang juga dapat menjadi penyebab lesu bahkan runtuhnya kegiatan perekonomian. Terkait dengan itu diperlukan pemahaman yang baik tentang segala sesuatu berkenaan dengan uang, agar kita dapat memfungsikannya dengan baik bagi peningkatan kehidupan ekonomi.

1.2) Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan tersebut di atas, maka kami dapat merumuskan berbagai permasalahan sebagai berikut:

1.      Bagaimanakah pengertian uang itu sebenarnya, berdasarkan UU no. 23/1999 tentang Bank Indonesia?

2.      Bagaimanakah fungsi uang itu, dapat merubah gaya hidup masyarakat Indonesia

3.      Apakah uang dapat meningkat daya beli masyarakat ekonomi kecil?

4.      Bagaimanakah jenis dan klasifikasi tentang uang itu sesungguhnya?

 

 

1.3) Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1). Untuk mengetahui pengertian uang yang sebenarnya
2). Untuk mengetahui sejarah tentang uang itu sendiri
3). Untuk mengetahui fungsi uang yang sesungguhnya
4). Untuk mengetahui syarat-syarat uang
5). Untuk mengetahui jenis dan klasifikasi tentang uang itu sesungguhnya
6). Untuk mengetahui teori tentang uang itu sendiri

BAB II
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1) Pengertian uang

Orang awam seringkali memaknai uang dalam pengertian yang bermacam-macam. Kata uang seringkali disinonimkan dengan kekayaan. Bila ada orang menyatakan, “Badrun kaya” diartikan dia memiliki banyak uang. Dalam hal ini, bisa jadi Badrun memang memiliki banyak uang, tetapiyang dimilikinya bukan sekedar uang, mungkin dia juga memiliki saham, obligasi, mobil, rumah mewah dan barang-barang lain yang bukan sekedar uang. Secara umum orang awam mengidentikkan uang dengan kekayaan, oleh karena uang begitu fleksibel untuk dapat diubah menjadi barang dan jasa yang menopang tingkat kekayaan seseorang. Demikian pula orang awam seringkali menyamakan kata uang dengan pendapatan. Bila ada ungkapan, “Susie berhasil memperoleh pekerjaan yang baik dan menerima banyak uang setiap bulannya.” Uang dalam ungkapan tersebut, sebenarnya lebih tepat dinyatakan sebagai pendapatan, yaitu suatu aliran penerimaanyang diperoleh seseorang per unit waktu tertentu, dalam bentuk upah atau gaji karena kerja yang telah dijalaninya. Oleh karena aliran penerimaan tersebut biasanya dalam bentuk uang, maka orang awam akan menyamakan pengertian uang dengan pendapatan.

Kalangan ekonom mengartikan uang dengan cara yang lebih spesifik, yaitu segala sesuatu yang diterima secara umum dalam pembayaran untuk memperoleh barang dan jasa atau dalam pembayaran kembali hutang (Mishkin, 2004). Sebagai alat pembayaran, dengan pengertian tersebut, uang dapat dipahami sebagai mata uang biasa (currency)yang umum dipakai masyarakat dalam berbagai transaksi berupa lembaran kertas atau koin dari logam. Terkait dengan itu Kasmir (2003) memaknai uang sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu. Pada kenyataannya, masing-masing negara memang memiliki mata uangnya sendiri-sendiri dan umumnya mata uang tersebut hanya laku di negarayang bersangkutan. Meskipun demikian ada mata uang yang banyak diterima di berbagai negara, seperti US dollar dan Euro (dan dalam perkembangannya nanti, diperkirakan beberapa kawasan regional, seperti kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Selatanakan mengikuti jejak negara-negara Eropa untuk menggunakan satu jenis mata uang tertentu sebagai alat transaksi). Dalam perkembangan perekonomian, uang sebagai alat pembayaran tidak terbatas hanya berupa mata uang biasayang umum dipakai dalam masyarakat, akan tetapi bisa pula berupa cek, atau kartu kredit, dan oleh karena dapat diterima sebagai alat pembayaran, maka keduanya dapat pula disebut sebagai uang. Pada golongan masyarakatyang telah maju, justru cek atau kartu kredit yang banyak dipergunakan sebagai alat pembayaran, meskipun untuk pembayaran akhirnya, tetap menggunakan mata uang biasa.
Sejak pertama peradaban manusia mengenal uang sebagai alat bantu pembayaran, hingga saat ini telah terjadi evolusi dalam sistem pembayaran. Perkembangan cara masyarakat untuk melakukan pembayaran dalam transaksiekonomi akan mempengaruhi makna uang di masa-masa yang akan datang.

2.2 Sejarah uang

Uang yang kita kenal sekarang ini mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.

Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia kepada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya timbul "barter", yaitu barang yang ditukar dengan barang.
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini, di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya; dan kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.

Kesulitan dalam sistem barter mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Benda-bendayang ditetapkan sebagai alat pertukaran adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generaly accpeted). Benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari. Misalnya, garam oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar, maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.

Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan sebagai alat tukar sebelum manusia menemukan uang logam.
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan, sehingga sulit menentukan nilai uang; penyimpanan (storage) dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan; serta timbulnya kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan
Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money), artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang menempa uang, melebur, menjual, dan memakainya dan setiap orang mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah, sedangkan jumlah logam mulia (emas dan perak) terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam pengangkutan dan penyimpanan). Sehingga lahirlah uang kertas
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara utnuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya.
Selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.

2.3 Fungsi uang

Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghidarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan.

Fungsi asli uang ada tiga, yaitu:

1.      Sebagai alat tukar,

2.      Sebagai satuan hitung

3.      Sebagai penyimpan nilai.

Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Dengan uang orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.

Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.

Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan, fungsi turunan itu antara lain:
1) Uang sebagai alat pembayaran,
2) Sebagai alat pembayaran utang,
3) Sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan (modal),
4) dan alat untuk meningkatkan status sosial.

 

 

2.4 Syarat-syarat uang

Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu:

1.      Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability)

2.      Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum, suatu benda harus memiliki nilai tinggi, atau setidaknya dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa

3.      Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability)

4.      Kualitasnya cenderung sama (uniformity)

5.      Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity)

6.      Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)

7.      serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value)

2.5 Jenis dan klasifikasi uang

Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.

Menurut bahan pembuatannya

Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas.Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.

a) Uang logam memiliki tiga macam nilai:

1)      Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.

2)      Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00).

3)      Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).

Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut. Sementara itu, yang dimaksud dengan "uang kertas" adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).

b) Menurut nilainya

Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang tanda (token money). Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya. Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.

Klasifikasi Uang:

1.      Full bodied money

Nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal = nilai instrinsik. Jika uang tersebut terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.

2.       Representative full bodied money

Uang ini terbuat dari kertas, dengan demikian nilainya sebagai barang tidak ada (nol). Uang jenis ini hanya mewakili (represent) dari sejumlah barang/logam di mana nilai logam sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Misal: surat emas (gold certificate) yang beredar di AS sebelum ditarik pada tahun 1933.

3.      Credit money

Jenis uang dimana nilainya sebagai uang lebih besar daripada nilai sebagai barang. Dalam keadaan tertentu nilai sebagai barang tidak penting, seperti uang kertas. Untuk memelihara nilai sebagai barang lebih rendah daripada nilai sebagai uang maka pemerintah membatasi pencetakan uang.

2.6 Teori tentang uang

Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli.Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.

 

a)      Teori uang statis

Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.

Yang termasuk teori uang statis adalah:

1.      Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP.
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.

2.      Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari.
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.

3.      Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya

4.      Teori Negara                                                                                                         Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.

b)      Teori uang dinamis

Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang.
Teori dinamis antara lain:

1.      Teori Kuantitas dari David Ricardo

Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.

2.      Teori Kuantitas dari Irving Fisher

Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.

3.      Teori Persediaan Kas

Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.

4.      Teori Ongkos Produksi

Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Setelah melalui beberapa pertimbangan maka kesimpulan dari saya adalah sebagai berikut:

Fungsi uang terdiri dari: fungsi asli dan fungsi turunan

Fungsi asli uang ada tiga, yaitu:
a) sebagai alat tukar,
b) sebagai satuan hitung,
c) dan sebagai penyimpan nilai, sedangkan

Fungsi turunan uang terdiri dari:
a) Uang sebagai alat pembayaran,
b) Sebagai alat pembayaran utang,
c) Sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan (modal),
d) dan alat untuk meningkatkan status sosial.

Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu:
a) Uang kartal, dan
b) Uang giral

Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" apabila :

1.      Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability).

2.      Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum, suatu benda harus memiliki nilai tinggi, atau

3.      Setidaknya dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa.

4.      Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability),

5.      Kualitasnya cenderung sama (uniformity),

6.      Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity).

7.      Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility),

8.      Serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value)

Daftar Pustaka

http://gudang-sejarah.blogspot.com/2009/02/sejarah-uang.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Uang

http://www.appropriate-economics.org/asia/indonesia/sejarahsingkat.html

http://www.uang-kuno.com/2008/03/sejarah-uang-indonesia-1.html

http://bilcyber.com/blog/?p=20

http://www.ponorogozone.com/index.php?topic=1654.0

http://koran.seveners.com/2007/05/16/sejarah-uang/

http://organisasi.org/bentuk-dan-macam-jenis-uang-kartal-giral-kuasi-fiat-komoditas-dan-hampir-likuid-sempurna

http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=7&fname=eko203_07.htm

http://www.jumptags.com/tags/jenis%20uang/

http://www.uang-kuno.com/2008/08/uang-logam-indonesia.html

http://pdfdatabase.com/jenis-uang-dunia.html

http://sembilande236.blogspot.com/2009/11/jenis-jenis-uang.html






 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies