Friy Grandonk
this site the web

Iklan Jas

Segementasi Pasar

Pendahuluan

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang
bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar
(segmen pasar) yang bersifat homogen.1 Dengan kata lain, segmentasi
pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang
terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku
berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran
terpisah.
Perusahaan membagi pangsa pasar ke dalam segmen-segmen
pasar tertentu di mana masing-masing segmen tersebut bersifat
homogen. Perbedaan keinginan dan hasrat konsumen merupakan
alasan yang utama untuk diadakannya segmentasi pasar. Jika terdapat
bermacam-macam hasrat dan keinginan konsumen, maka perusahaan
dapat mendesain suatu produk untuk mengisi suatu heterogenitas
keinginan dan hasrat tersebut. Dengan demikian dapat berkreasi
dengan suatu penambahan penggunaan yang khusus untuk konsumen


Perusahaan atau Penjual Menetapkan Segment Pasar dalam segmen yang diinginkan.
Konsumen akan mau membayar lebih
tinggi terhadap produk yang mereka butuhkan bila mereka menerima
berbagai keuntungan dari produk tersebut.
Perusahaan atau para penjual mengklasifikasikan beberapa
kelompok sasaran segmen pemasaran, yakni segmentasi pasar
konsumen, segmentasi pasar industri, dan segmentasi pasar
internasional. Kelompok segmen pasar tersebut memiliki karakteristik
berbeda, sehingga memerlukan cara tersendiri untuk menanganinya.

Pembahasan

Membuat Segmentasi Pasar Konsumen
Tidak ada cara tunggal untuk membuat segmen pasar. Pemasar
harus mencoba variabel segmentasi yang berbeda, secara sendiri atau
kombinasi untuk mencari cara terbaik untuk memetakan struktur
pasar. Terdapat beberapa variabel utama yang sering digunakan
untuk menentukan segmentasi pasar, yakni variabel geografik,
domografik, psikografik, dan tingkah laku tertentu.

Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik membagi pasar menjadi beberapa unit
secara geografik seperti negara, regional, propinsi, kota, wilayah
kecamatan, wilayah kelurahan dan kompleks perumahan. Sebuah
perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu
atau beberapa wilayah geografik ini atau beroperasi di semua
wilayah tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan
psikologis konsumen.
Banyak perusahaan dewasa ini “merigionalkan“ program
pemasaran produknya, dengan melokalkan produk, iklan, promosi
dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan masingmasing
regional, kota, bahkan kompleks perumahan.

Demografi
Segmentasi pasar demografik membagi pasar menjadi kelompok
berdasarkan pada variabel seperti jenis kelamin, umur, status
perkawinan, jumlah keluarga, umur anak, pendapatan, jabatan,
lokasi geografi, mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan, agama,
ras atau kebangsaan. Faktor-faktor demografik ini merupakan
dasar paling populer untuk membuat segmen kelompok konsumen.
Alasannya utamanya, yakni kebutuhan konsumen, keinginan, dan
mudah diukur. Bahkan, kalau segmen pasar mula-mula ditentukan
menggunakan dasar lain, maka karakteristik demografik pasti
diketahui agar mengetahui besar pasar sasaran dan untuk
menjangkau secara efisien.

Umur dan Tahap Daur Hidup
Perusahaan menggunakan segmentasi umur dan daur hidup,
yakni menawarkan produk berbeda atau menggunakan
pendekatan pemasaran yang berbeda untuk kelompok umur
dan daur hidup berbeda. Misalnya, beberapa perusahaan
makanan ringan “ciki” membuat produknya untuk konsumsi
kaum anak-anak dan remaja.

Jenis Kelamin
Perusahaan menggunakan segmentasi jenis kelamin untuk
memasarkan produknya, misalnya pakaian, kosmetik, dan
majalah. Banyak perusahaan kosmetika, yang mengembangkan
produk parfum yang hanya ditujukan kepada para wanita atau
kaum pria.

Pendapatan
Pemasar produk telah lama menggunakan pendapatan menjadi
segmentasi pemasaran produk dan jasanya, seperti mobil,
kapal, pakaian, kosmetik dan jasa transportasi. Banyak
perusahaan membidik konsumen kaya dengan barang-barang
mewah dan jasa yang memberikan kenyamanan dan
keselamatan ekstra, sebaliknya ada beberapa perusahaan kecil
yang membidik konsumen dengan level social-ekonomi
menengah ke bawah.
? Segmentasi Demografik Multivariasi
Perusahaan banyak yang mensegmentasi pasar dengan
menggabungkan dua atau lebih variabel demografik. Misalnya,
suatu pemasaran produk yang segmentasi pasarnya diarahkan
pada umur dan jenis kelamin.
Segmentasi Psikografik
Segmentasi psikografik membagi pembeli menjadi kelompok
berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup
atau kepribadian. Dalam kelompok domografik, orang yang
berbeda dapat mempunyai ciri psikografik yang berbeda.

Kelas Sosial
Kelas sosial ternyata mempunyai pengaruh kuat pada
pemilihan jenis mobil, pakaian, perabot rumah tangga,
properti, dan rumah. Pemasar menggunakan variabel kelas
sosial sebagai segmentasi pasar mereka.

Gaya Hidup
Minat manusia dalam berbagai barang dipengaruhi oleh gaya
hidupnya, dan barang yang mereka beli mencerminkan gaya
hidup tersebut. Atas dasar itu, banyak pemasar atau produsen
yang mensegmentasi pasarnya berdasarkan gaya hidup
konsumennya. Sebagai misal, banyak produsen pakaian remaja
yang mengembang-kan desain produknya sesuai dengan selera
dan gaya hidup remaja.
? Kepribadian
Para pemasar juga menggunakan variabel kepribadian untuk
mensegmentasi pasar, memberikan kepribadian produk mereka
yang berkaitan dengan kepribadian kopnsumen. Strategi
segmentasi pasar yang berhasil berdasarkan pada kepribadian
telah dipergunakan untuk produk seperti kosmetik, rokok, dan
minuman ringan.

Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan
pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka
terhadap suatu produk. Banyak pemasar meyakini bahwa variabel
tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk
segmen pasar.

Kesempatan
Segmentasi kesempatan membagi pasar menjadi kelompok
berdasarkan kesempatan ketika pembeli mendapat ide untuk
membeli atau menggunakan barang yang dibeli. Pembeli dapat
dikelompokkan menurut kesempatan ketika mereka mendapat
ide untuk membeli, benar-benar membeli, atau menggunakan
barang yang dibeli. Segmentasi kesempatan dapat membantu
perusahaan meningkatkan pemakaian produknya.

Sebagai misal, Kodak menggunakan segmentasi kesempatan
untuk merancang dan memasarkan kamera sekali pakai.
Konsumen hanya perlu memotrek dan mengembalikan film,
kamera, dan semuanya, untuk diproses. Dengan
menggabungkan lensa, kecepatan film, dan peralatan
tambahan yang lain. Kodak mengembangkan kamera versi
khusus untuk hampir segala macam kesempatan, dari fotografi
bawah air sampai memotret bayi.

Manfaat yang Dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah
mengelompokkan pembeli menurut manfaat yang mereka cari
dari produk. Segmentasi manfaat membagi pasar menjadi
kelompok menurut beragam manfaat berbeda yang dicari
konsumen dari produk. Segmentasi manfaat menuntut
ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam produk,
jenis orang yang mencari setiap manfaat, dan merek utama
yang mempunyai manfaat.
Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk
memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan,
karakteristiknya, serta merek utama yang bersaing. Mereka juga
dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang
memberikan manfaat itu.

Kesimpulan

Hubungan Penetapan Sasaran Pasar dengan Segmentasi Pasar
Istilah segmentasi pasar dan penentuan sasaran pasar (market
targeting) sebenarnya merupakan dua hal yang bebeda. Di depan telah
diuraikan bahwa segmentasi pasar itu merupakan kegiatan membagibagi
pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam
satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Dalam hal ini, market
targeting merupakan keputusan perusahaan mengenai pasar manakah
yang akan dilayani.
Sebagai gambaran, misalnya berdasarkan analisa dan ramalan
permintaan, perusahaan dapat mengetahui adanya pasar tertentu yang
dianggap menarik, yang membuat perusahaan memperluas pangsa
pasar. Perusahaan tersebut mensurvai sejumlah konsumen sebagai
sampel dari keseluruhan. Dalam survai ini ditanyakan mengenai atribut
produk yang ditawarkan, tentang kualitas, harga, kemasan, servis,
dan sejenisnya.

Daftar Pustaka
http://www2.jogjabelajar.org/modul/bisnis/penjualan/24_e2_segmentasi_pasar.pdf

Loyalitas Konsumen

Saat ini, segala cara dan strategi dilakukan untuk meraih loyalitas konsumen.
Senin kemarin (31.10.2011), sebagai konsumen, saya berjumpa banyak orang yang kebetulan saya gunakan jasanya. Masing-masing dengan kepentingan yang berbeda-beda.Mungkin karena pekerjaan saya sendiri juga mengutamakan kepuasan pelanggan, saya senang mengamati bagaimana cara mereka menghadapi pelanggan/konsumen.

Yang pertama adalah teknisi dari ElectroluxSaya pemakai mesin cuci front-loading Electrolux, dan buat saya, pelayanan purna-jual yang diberikan Electrolux tak diragukan lagi. Anda bisa membaca tulisan pengalaman saya mengenai Customer Delight – Electrolux di sini.Teknisi tersebut datang ke rumah dengan membuat janji lebih dahulu untuk melakukan pengecekan rutin 6 bulanan pada mesin cuci saya.Sambil melakukan pengecekan dan pembersihan, teknisi yang datang memberi beberapa informasi, petunjuk dan tips untuk merawat mesin cuci.

saya buat Electrolux. Data pelanggan yang mereka miliki benar-benar mereka manfaatkan, tidak menjadi data mati.

Yang kedua, tukang taman .Namanya Ru’in. Bagaimana hasil pekerjaannya? Rasanya tidak perlu saya ceritakan lagi, mengingat hampir seluruh rumah di komplek ditanganinya. Dia datang untuk merawat rumput gajah mini yang baru ditanam di halaman depan.Hanya itu? Kejutan…. Melihat saya memiliki sedikit koleksi Euphorbia, dia membawakan juga satu karung penuh media tanam (sekam) untuk saya.Mungkin dia tidak tahu apa itu atau berbagai strategi rumit untuk meraih loyalitas pelanggan, tetapi mengenai penerapannya, dia tidak ketinggalan. Dalam pandangan saya, orang awam yang tidak tahu tentang sebuah strategi untuk para pelanggannya dengan baik dapat menjalankan beberapa strategi. Ini membuat pandangan saya tentang betapa kaya nya bangsa Indonesia, betapa pandainya bangsa kita, hanya saja yang membedakan mereka adalah sebatas "istilah" dari bebagai macam strategi tersebut.

Yang ketiga,Customer Service(CS) sebuah layanan telekomunikasi selular.Saya mendatangi salah satu tempat layanan telekomunikasi selular untuk berhenti menjadi pelanggan.Layanan yang saya terima cukup baik, namun juga tidak dapat disebut jelek. Namun ada hal yang aneh. Menurut saya, sewajarnya saya ditanya mengenai alasan saya berhenti. Yang saya heran, hal tersebut sama sekali tidak ditanyakan.
Saat pulang, saya masih mereka-reka, apa alasan CS tersebut tidak menanyakan alasan saya berhenti. Satu-satunya alasan yang terpikir, kemungkinan untuk menghindari anggapan prosedur yang berbelit-belit

Sumber : Pengalaman Pribadi dan teman-teman serta beberapa refrensi tentang loyalitas konsumen

Konsumen adalah

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor.

__________________________________________________________________________________

Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.”
Anda tentu memahami bahwa tidak semua barang setelah melalui proses produksi akan langsung sampai ke tangan pengguna. Terjadi beberapa kali pengalihan agar suatu barang dapat tiba di tangan konsumen. Biasanya jalur yang dilalui oleh suatu barang adalah:
Produsen – Distributor – Agen – Pengecer – Pengguna
Lebih lanjut, di ilmu ekonomi ada dua jenis konumen, yakni konsumen antara dan konsumen akhir. Konsumen antara adalah distributor, agen dan pengecer. Mereka membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan Sedangkan pengguna barang adalah konsumen akhir.
Yang dimaksud di dalam UU PK sebagai konsumen adalah konsumen akhir. Karena konsumen akhir memperoleh barang dan/atau jasa bukan untuk dijual kembali, melainkan untuk digunakan, baik bagi kepentingan dirinya sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain.
Dan Anda tentu mengetahui bahwa ada dua cara untuk memperoleh barang, yakni:

• Membeli. Bagi orang yang memperoleh suatu barang dengan cara membeli, tentu ia terlibat dengan suatu perjanjian dengan pelaku usaha, dan konsumen memperoleh perlindungan hukum melalui perjanjian tersebut.

• Cara lain selain membeli, yakni hadiah, hibah dan warisan. Untuk cara yang kedua ini, konsumen tidak terlibat dalam suatu hubungan kontraktual dengan pelaku usaha. Sehingga konsumen tidak mendapatkan perlindungan hukum dari suatu perjanjian. Untuk itu diperlukan perlindungan dari negara dalam bentuk peraturan yang melindungi keberadaan konsumen, dalam hal ini UU PK.
Lalu muncul pertanyaan, bagaimana bila saya membeli barang, kemudian saya menghadiahkannya kepada teman saya. Siapakah yang disebut konsumen? Menurut saya yang patut untuk disebut sebagai konsumen hanyalah penerima hadiah. Sedangkan pemberi hadiah bukan konsumen menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK. Pemberi hadiah dapat dikatakan sebagai konsumen perantara.
Lalu mengapa di ketentuan Pasal 1 angka 2 UU PK disebutkan “… baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain…”? Ketentuan ini dimaksudkan bila Anda menggunakan suatu barang dan/atau jasa dan bukan hanya Anda yang merasakan manfaatnya, melainkan juga keluarga Anda, orang lain, dan makhluk hidup lain. Contohnya bila Anda membeli sebuah AC untuk dipasang di ruang tamu rumah Anda. Tentu bukan hanya Anda yang merasakan hawa sejuk dari AC tersebut. Istri/suami, anak, tamu dan hewan peliharaan Anda tentu ikut merasakan kesejukan AC tersebut
Maka dapat disimpulkan bahwa syarat-syarat konsumen menurut UU PK adalah:

• Pemakai barang dan/atau jasa, baik memperolehnya melalui pembelian maupun secara cuma-cuma
• Pemakaian barang dan/atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain.
• Tidak untuk diperdagangkan

Source:
http://www.tunardy.com/pengertian-konsumen-menurut-uu-pk/
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen

Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk

Perilaku Konsumen menurut Schiffman, Kanuk (2004, p. 8) adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapatmemuaskan kebutuhan konsumen.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :

Faktor Sosial
a. Group
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 203-204).
b. Family Influence
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.204).
c. Roles and Status
Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, p.135).

Faktor Personal

a. Economic Situation
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
b. Lifestyle
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138)
c. Personality and Self Concept
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).
d. Age and Life Cycle Stage
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)
e. Occupation
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).

Faktor Psychological
a. Motivation
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).
b. Perception
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).
c. Learning
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).
d. Beliefs and Attitude
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).

Faktor Cultural
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.201-202).
a. Subculture
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.202).
b. Social Class
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.132).

Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
2. Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk
3. Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan dan memicu pembelian (Engel, F. James, et.al , 2001, pp.127-128)

Faktor-faktor yang memengaruhi keputusan konsumen

Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:





  1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.


  2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.


  3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.


  4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
(sumber : wikipedia)

Proses pengambilan keputusan pembelian

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:



  1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.

  2. Pencarian informasi (information source).Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).

  3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

  4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

  5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.[6Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan.Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.
(sumber : wikipedia)

Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen

Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif.Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.


Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.


Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.


Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.


(sumber : wikipedia)

Roda analisis konsumen

Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik.[4] Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan perilaku.

Afeksi dan kognisi

Tipe respons afektif

Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi.

Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernafasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.

Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan. mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktifitas kognisi yang terjadi dalam ke empat proses yang disebutkan sebelumnya.

Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi kedua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu.

Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktifitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk.


(Sumber : wikipedia)

Aplikasi Perilaku Konsumen

APLIKASI Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang

--pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
-Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.
--ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif

Source: Wikipedia.

Definisi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang

(Sumber: Wikipedia)

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen

Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.

Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.

source: Berbagai Sumber

Unreal Conditions : Past

If George (have) the money, he would have lent it to me.
If George had had the money, he would have lent it to me.

2. I would have spoken to Frank if I (see) him yesterday.
I would have spoken to Frank if I had seem him yesterday.

3. If the weather (be) better, we would have left Friday morning.
If the weather had been better, we would have left Friday morning.

4. Alice would have told you the truth if you (ask) her about it.
Alice would have told you the truth if you had asked her about it.

5. If you (study) a little harder, you would have passed the test.
If you had studyed a little harder, you would have passed the test.

6. I could have lent you some money if I (spend, not) everything.
I could have lent you some money if I hadn’t spent everything.

7. If three (be) any complaints, we would have heard about them.
If three had been any complaints, we would have heard about them.

8. We would have gone with Fred last Friday if he (invite) us.
We would have gone with Fred last Friday if he had invited us.

9. If you (ask, only) me, I could easily have given you the answer.
If you only had asked me, I could easily have given you the answer.

Bill would have taken more photographs if he (had) more film.
Bill would have taken more photographs if he had had more film.

If Tom (be) here yesterday, he would have been able to advise us.
If Tom had been here yesterday, he would have been able to advise us.

We would have bought that house if the price (be) a little lower.
We would have bought that house if the price had been a little lower.

If they (need) any help with the work, they would have called us.
If they had needed any help with the work, they would have called us.

Unreal Conditions: Present and Future

1. If I (have) the day off tomorrow, I would go to the beach.
If I had the day off tomorrow, I would go to the beach.

2. If I (have) a million dollars right now, I would retire.
If I had a million dollars rigth now, I would retire.

3. If I (be) the mayor of this city, I would change certain things.
If I were the mayor of this city, I would change certain things.

4. If that man (work) harder, he could earn more money.
If that man worked harder, he could earn more money.

5. I would gladly tell you the answer, if I only (know) it myself.
I would gladly tell you the answer, if I only knew it myself.

6. If Don and I (have) enough money, we would buy a house.
If Don and I had enough money, we would buy a house.

7. If the weather (be) better right now, we could go for a walk.
If the weather were better right now, we could go for a walk.

8. That student would get much higher marks if he (study) harder.
That student would get much higher marks if he studyed harder.

9. If Mr. Smith (call) me, I would explain everything to him.
If Mr. Smith called me, I would explain everything to him.

Mr Moore would give up teaching if he (enjoy, not) it so much.
Mr. Moore would give up teaching if he not enjoyed it so much.

If I (be) in your place, I would accept Mr. Anderson’s offer.
If I were in your place, I would accept Mr. Anderson’s offer.

Poeple would understand you better if you (speak) more carefully.
Poeple would understand you better if you spoke more carefully.

How could I Increase My TOEFL Scores

How To Do The TOEFL Test Preparation And Pass The Test of English as a Foreign Language (TOEFL), using our easy step-by-step TOEFL study guide, with in a short time:

The best way to study for the TOEFL exam is to learn to speak English rather than to memorize all its grammar rules.

It is important that you have sound knowledge of English before starting your TOEFL iBT preparation.

Allow enough time for your TOEFL iBT preparation. Begin it immediately after you decide to take the exam.

Develop a study program and follow it. Study at regular basis (every day).

Try to immerse into English. Watch English TV (American would be better), movies, listen to English radios, read variety of English texts.

Improve vocabulary. You will need it at each stage of TOEFL iBT and even more at the university. Systematically add new words to your wordlist. Try to memorize them and, more importantly, use them when speaking or writing.

Identify your weak areas and work harder to improve them. For example, if you feel your weakest skill is speaking, start speaking more than you did until now.

Since the time is a major problem for almost all students taking TOEFL iBT, try to lessen the time for certain tasks day after day. Be effective at time management.

Practice as much as you can. The more you practice, the better. The closer your practice materials to the real TOEFL iBT Exam are, the better results can be expected.

http://www.thetoefl.com/toefl/free-toefl-test-preparation-guide.htm

Verb Agreement

1. Neither Bill nor Marry (is) going to the play tonight.
2. Anything (is) better than going to another movie tonight.
3. Skating (are) becoming more popular every day.
4. A number of reporters (was) at the conference yesterday.
5. Everybody who (has) a fever must go home immediately.
6. Your glasses (was/were) on the bureau last night.
7. There (were) some poeple at the meeting last night.
8. The committe (has) already reached a decision.
9. A pair of jeans (were) in the washing machine in this morning.
10. Each student (has) answered the first three question.
11. Either John or his wife (makes) breakfast each morning.
12. After she had perused the material, the secretary decided that everything (was) in order.
13. The crowd at the basketball game (was) wild with excitement.
14. A pack of wild dogs (have) frightened all the ducks away.
15. The jury (is) trying to reach a decision.
16. The army (has) eliminated this section of the training tet.
17. The number of students who have withdrawn from class this quarter (are) appaling.
18. There (have) been too many interruptions in this class.
19. Every elementary school teacher (has) to take this examination.
20. Neither Jill nor her parents (have) seen this movie before.

Verb to Complement

1. The teacher decided (to accept) the paper.
2. They appreciate (having) this information.
3. His father doesn’t approve of his (going) to Europe.
4. We found it very difficult (to reach) a decision.
5. Donna is interrested in (opening) a bar.
6. George has intention of (leaving) the city now.
7. We are cager (to return) to school in the fall.
8. You would be better off (buying) the car.
9. She refused (to accept) the gift.
10. Mary regrets (being) teh one to have to tell him.
11. George pretended (to be) sick yesterday.
12. Carles hopes (to finish) his thesis this year.
13. They agreed (to leave) early.
14. Helen was Anxious (to tell) her family about her promotion.
15. We are not ready (to stop) this reearch at this time.
16. Henry shouldn’t risk (driving) so fast.
17. We demands (to know) what is going on.
18. She is looking forwaard to (returning) to her country.
19. There is no excuse for (leaving) the room in this condition.
20. Gerald returned to his home after (leaving) the game.

List Irregular Verb

Berikut ini adalah daftar irregular verb terlengkap beserta arti Bahasa Indonesia.

Infinitive

Verb 2

Verb 3

Arti

A

abide

abided / abode

abided

tunduk

alight

alighted / alit

alighted / alit

turun

arise

arose

arisen

timbul

awake

awakened / awoke

awakened / awoken

bangun

B

backbite

backbit

backbitten

fitnah

backslide

backslid

backslidden / backslid

kembali mengerjakan kebiasaan lama yg tercela

be [ am, is, are]

was, were

been


bear

bore

born / borne

beruang

beat

beat

beaten / beat

mengalahkan

become

became

become

menjadi

befall

befell

befallen

menimpa

beget

begat / begot

begotten

memperanakkan

begin

began

begun

mulai

behold

beheld

beheld

melihat

bend

bent

bent

tikungan

bereave

bereaved / bereft

bereaved / bereft

kehilangan

beseech

besought / beseeched

besought / beseeched

mohon

beset

beset

beset

menimpa

bestrew

bestrewed

bestrewn / bestrewed

menabur

bet

bet / betted

bet / betted

bertaruh

betake

betook

betaken

berangkat

bethink

bethought

bethought

memikirkan

bid (farewell)

bid / bade

bidden

tawaran (perpisahan)

bid (offer amount)

bid

bid

tawaran (nilai tawaran)

bind

bound

bound

mengikat

bite

bit

bitten

menggigit

bleed

bled

bled

berdarah

blow

blew

blown

pukulan

break

broke

broken

istirahat

breed

bred

bred

berkembang biak

bring

brought

brought

membawa

broadcast

broadcast / broadcasted

broadcast / broadcasted

siaran

browbeat

browbeat

browbeaten / browbeat

menggertak

build

built

built

membangun

burn

burned / burnt

burned / burnt

membakar

burst

burst

burst

ledakan

bust

busted / bust

busted / bust

payudara

buy

bought

bought

membeli

C

cast

cast

cast

melemparkan

catch

caught

caught

menangkap

chide

chided / chid

chided / chidden

mencaci

choose

chose

chosen

memilih

clap

clapped / clapt

clapped / clapt

bertepuk tangan

cling

clung

clung

berpegang teguh

clothe

clothed / clad

clothed / clad

menyandangi

colorbreed

colorbred

colorbred

colorbreed

come

came

come

datang

cost

cost

cost

biaya

creep

crept

crept

merayap

crossbreed

crossbred

crossbred

blasteran

cut

cut

cut

memotong

D

dare

dared / durst

dared / durst

tantangan

daydream

daydreamed / daydreamt

daydreamed / daydreamt

lamunan

deal

dealt

dealt

berurusan

dig

dug

dug

menggali

dight

dighted / dight

dighted / dight

dight

disprove

disproved

disproved / disproven

membantah

dive (jump head-first)

dove / dived

dived

menyelam (melompat kepala lebih dulu)

dive (scuba diving)

dived / dove

dived

menyelam (scuba diving)

do

did

done

melakukan

draw

drew

drawn

menarik

dream

dreamed / dreamt

dreamed / dreamt

mimpi

drink

drank

drunk

minum

drive

drove

driven

menyetir

dwell

dwelt / dwelled

dwelt / dwelled

tinggal

E

eat

ate

eaten

makan

enwind

enwound

enwound

enwind

F

fall

fell

fallen

jatuh

feed

fed

fed

makan

feel

felt

felt

merasa

fight

fought

fought

berjuang

find

found

found

menemukan

fit (tailor, change size)

fitted / fit

fitted / fit

cocok (penjahit, ukuran perubahan)

fit (be right size)

fit / fitted

fit / fitted

cocok (bisa ukuran kanan)

flee

fled

fled

melarikan diri

fling

flung

flung

melemparkan

fly

flew

flown

terbang

forbear

forbore

forborne

menahan diri

forbid

forbade

forbidden

melarang

fordo

fordid

fordone

fordo

forecast

forecast

forecast

ramalan

forego (also forgo)

forewent

foregone

melepaskan (juga melupakan)

foreknow

foreknew

foreknown

mengetahui sebelumnya

forerun

foreran

forerun

forerun

foresee

foresaw

foreseen

meramalkan

foreshow

foreshowed

foreshown / foreshowed

foreshow

forespeak

forespoke

forespoken

forespeak

foretell

foretold

foretold

meramalkan

forget

forgot

forgotten / forgot

lupa

forgive

forgave

forgiven

mengampuni

forsake

forsook

forsaken

meninggalkan

forswear

forswore

forsworn

mengingkari

fraught

fraught

fraught

penuh

freeze

froze

frozen

membekukan

frostbite

frostbit

frostbitten

radang dingin

G

gainsay

gainsaid

gainsaid

membantah

get

got

gotten / got

mendapatkan

gild

gilded / gilt

gilded / gilt

menyepuh

give

gave

given

memberikan

go

went

gone

pergi

grind

ground

ground

menggiling

grow

grew

grown

tumbuh

H

hagride

hagrode

hagridden

hagride

halterbreak

halterbroke

halterbroken

halterbreak

hamstring

hamstrung

hamstrung

urat lutut

hand-feed

hand-fed

hand-fed

tangan-feed

handwrite

handwrote

handwritten

handwrite

hang

hung

hung

menggantung

hang (kill by hanging)

hanged / hung

hanged / hung

menggantung (membunuh dengan menggantung)

have

had

had

memiliki

hear

heard

heard

mendengar

heave

heaved / hove

heaved / hove

mengangkat

hew

hewed

hewn / hewed

menetak

hide

hid

hidden

menyembunyikan

hit

hit

hit

memukul

hold

held

held

memegang

hurt

hurt

hurt

sakit

I

inbreed

inbred

inbred

memperkawinkan yg sejenis atau sebangsa

inlay

inlaid

inlaid

tatahan

input

input / inputted

input / inputted

masukan

inset

inset

inset

sisipan

interbreed

interbred

interbred

mempersilangkan

intercut

intercut

intercut

intercut

interlay

interlaid

interlaid

interlay

interset

interset

interset

interset

interweave

interwove / interweaved

interwoven / interweaved

menjalinkan

interwind

interwound

interwound

interwind

inweave

inwove / inweaved

inwoven / inweaved

menjalin

J

jerry-build

jerry-built

jerry-built

serampangan-membangun

K

keep

kept

kept

menjaga

kneel

knelt / kneeled

knelt / kneeled

berlutut

knit

knitted / knit

knitted / knit

merajut

know

knew

known

tahu

L

lade

laded

laden / laded

memuati

landslide

landslid

landslid

tanah longsor

lay

laid

laid

awam

lead

led

led

memimpin

lean

leaned / leant

leaned / leant

kurus

leap

leaped / leapt

leaped / leapt

lompatan

learn

learned / learnt

learned / learnt

belajar

leave

left

left

meninggalkan

lend

lent

lent

meminjamkan

let

let

let

membiarkan

lie

lay

lain

berbohong

lie (not tell truth) REGULAR

lied

lied

kebohongan (tidak jujur) REGULER

light

lit / lighted

lit / lighted

cahaya

lip-read

lip-read

lip-read

bibir-baca

lose

lost

lost

kehilangan

M

make

made

made

membuat

mean

meant

meant

berarti

meet

met

met

memenuhi

misbecome

misbecame

misbecome

bertindak tdk pantas

miscast

miscast

miscast

salah pilih

miscut

miscut

miscut

miscut

misdeal

misdealt

misdealt

berlaku salah

misdo

misdid

misdone

misdo

mishear

misheard

misheard

salah mendengar

mishit

mishit

mishit

meleset

mislay

mislaid

mislaid

salah meletakkan

mislead

misled

misled

menyesatkan

mislearn

mislearned / mislearnt

mislearned / mislearnt

mislearn

misread

misread

misread

salah membaca

missay

missaid

missaid

missay

missend

missent

missent

missend

misset

misset

misset

misset

misspeak

misspoke

misspoken

salah bicara

misspell

misspelled / misspelt

misspelled / misspelt

misspell

misspend

misspent

misspent

memboros

misswear

misswore

missworn

misswear

mistake

mistook

mistaken

kesalahan

misteach

mistaught

mistaught

misteach

mistell

mistold

mistold

mistell

misthink

misthought

misthought

misthink

misunderstand

misunderstood

misunderstood

salah paham

miswear

miswore

misworn

miswear

miswed

miswed / miswedded

miswed / miswedded

miswed

miswrite

miswrote

miswritten

miswrite

mow

mowed

mowed / mown

memotong rumput

N

Tidak ada irregular verb yang dimulai dengan “N.”

O

offset

offset

offset

mengimbangi

outbid

outbid

outbid

mengalahkan dlm menawar

outbreed

outbred

outbred

outbreed

outdo

outdid

outdone

mengalahkan

outdraw

outdrew

outdrawn

menarik lebih banyak orang

outdrink

outdrank

outdrunk

outdrink

outdrive

outdrove

outdriven

outdrive

outfight

outfought

outfought

outfight

outfly

outflew

outflown

outfly

outgrow

outgrew

outgrown

mengatasi

outlay

outlaid

outlaid

pengeluaran

outleap

outleaped / outleapt

outleaped / outleapt

outleap

outlie (not tell truth) REGULAR

outlied

outlied

outlie (tidak mengatakan yang sebenarnya) REGULER

output

output / outputted

output / outputted

keluaran

outride

outrode

outridden

mendahului

outrun

outran

outrun

berlari lebih cepat

outsee

outsaw

outseen

outsee

outsell

outsold

outsold

menjual lebih banyak dr

outshine

outshined / outshone

outshined / outshone

lebih cemerlang dr

outshoot

outshot

outshot

outshoot

outsing

outsang

outsung

outsing

outsit

outsat

outsat

tinggal lebih lama dr

outsleep

outslept

outslept

outsleep

outsmell

outsmelled / outsmelt

outsmelled / outsmelt

outsmell

outspeak

outspoke

outspoken

mengucapkan

outspeed

outsped

outsped

outspeed

outspend

outspent

outspent

outspend

outspin

outspun

outspun

outspin

outspring

outsprang / outsprung

outsprung

outspring

outstand

outstood

outstood

outstand

outswear

outswore

outsworn

outswear

outswim

outswam

outswum

outswim

outtell

outtold

outtold

outtell

outthink

outthought

outthought

outthink

outthrow

outthrew

outthrown

outthrow

outwear

outwore

outworn

lebih tahan dr

outwind

outwound

outwound

outwind

outwrite

outwrote

outwritten

outwrite

overbear

overbore

overborne / overborn

menindih

overbid

overbid

overbid

overbid

overbreed

overbred

overbred

overbreed

overbuild

overbuilt

overbuilt

membangun tambahan

overbuy

overbought

overbought

overbuy

overcast

overcast

overcast

mendung

overcome

overcame

overcome

mengatasi

overcut

overcut

overcut

overcut

overdo

overdid

overdone

melebih-lebihkan

overdraw

overdrew

overdrawn

berlebih-lebihan melukiskan peranan

overdrink

overdrank

overdrunk

minum lebih dr

overeat

overate

overeaten

makan terlalu banyak

overfeed

overfed

overfed

meloloh

overhang

overhung

overhung

menganjur

overhear

overheard

overheard

menguping

overlay

overlaid

overlaid

overlay

overleap

overleaped / overleapt

overleaped / overleapt

berlompat-lompat melalui

overlie

overlay

overlain

berbaring di atas

overpay

overpaid

overpaid

membayar lebih banyak dr yg semestinya

override

overrode

overridden

mengesampingkan

overrun

overran

overrun

membanjiri

oversee

oversaw

overseen

mengawasi

oversell

oversold

oversold

terlalu banyak menjual

overset

overset

overset

membingungkan

oversew

oversewed

oversewn / oversewed

oversew

overshoot

overshot

overshot

melampaui

oversleep

overslept

overslept

kesiangan

oversow

oversowed

oversown / oversowed

oversow

overspeak

overspoke

overspoken

overspeak

overspend

overspent

overspent

menyebar uang

overspill

overspilled / overspilt

overspilled / overspilt

sesuatu yg dicurahkan

overspin

overspun

overspun

overspin

overspread

overspread

overspread

menyebarkan

overspring

oversprang / oversprung /

oversprung

overspring

overstand

overstood

overstood

overstand

overstrew

overstrewed

overstrewn / overstrewed

overstrew

overstride

overstrode

overstridden

overstride

overstrike

overstruck

overstruck

overstrike

overtake

overtook

overtaken

menyusul

overthink

overthought

overthought

overthink

overthrow

overthrew

overthrown

menggulingkan

overwear

overwore

overworn

overwear

overwind

overwound

overwound

overwind

overwrite

overwrote

overwritten

menimpa

P

partake

partook

partaken

mengambil bagian

pay

paid

paid

membayar

plead

pleaded / pled

pleaded / pled

mengaku

prebuild

prebuilt

prebuilt

prebuild

predo

predid

predone

predo

premake

premade

premade

premake

prepay

prepaid

prepaid

prabayar

presell

presold

presold

presell

preset

preset

preset

preset

preshrink

preshrank

preshrunk

preshrink

presplit

presplit

presplit

presplit

proofread

proofread

proofread

mengkoreksi cetakan percobaan

prove

proved

proven / proved

membuktikan

put

put

put

menaruh

Q

quick-freeze

quick-froze

quick-frozen

membekukan cepat-cepat

quit

quit / quitted

quit / quitted

berhenti

R

read

read (sounds like “red”)

read (sounds like “red”)

membaca

reawake

reawoke

reawaken

reawake

rebid

rebid

rebid

rebid

rebind

rebound

rebound

rebind

rebroadcast

rebroadcast / rebroadcasted

rebroadcast / rebroadcasted

rebroadcast

rebuild

rebuilt

rebuilt

membangun kembali

recast

recast

recast

merombak

recut

recut

recut

recut

redeal

redealt

redealt

redeal

redo

redid

redone

redo

redraw

redrew

redrawn

redraw

reeve

reeved / rove

reeved / rove

Reeve

refit (replace parts)

refit / refitted

refit / refitted

mereparasi (mengganti bagian)

refit (retailor)

refitted / refit

refitted / refit

mereparasi (retailor)

regrind

reground

reground

regrind

regrow

regrew

regrown

tumbuh kembali

rehang

rehung

rehung

rehang

rehear

reheard

reheard

rehear

reknit

reknitted / reknit

reknitted / reknit

reknit

relay (for example tiles)

relaid

relaid

relay (misalnya keramik)

relay (pass along) REGULAR

relayed

relayed

relay (berjalan terus) REGULER

relearn

relearned / relearnt

relearned / relearnt

belajar kembali

relight

relit / relighted

relit / relighted

bernyala lagi

remake

remade

remade

remake

rend

rent / rended

rent / rended

membelah

repay

repaid

repaid

membayar kembali

reread

reread

reread

membaca kembali

rerun

reran

rerun

memutarkan lagi

resell

resold

resold

menjual kembali

resend

resent

resent

mengirim ulang

reset

reset

reset

reset

resew

resewed

resewn / resewed

resew

retake

retook

retaken

merebut kembali

reteach

retaught

retaught

reteach

retear

retore

retorn

retear

retell

retold

retold

menyadur

rethink

rethought

rethought

memikirkan kembali

retread

retread

retread

mempulkanisir

retrofit

retrofitted / retrofit

retrofitted / retrofit

retrofit

rewake

rewoke / rewaked

rewaken / rewaked

rewake

rewear

rewore

reworn

rewear

reweave

rewove / reweaved

rewoven / reweaved

reweave

rewed

rewed / rewedded

rewed / rewedded

rewed

rewet

rewet / rewetted

rewet / rewetted

rewet

rewin

rewon

rewon

rewin

rewind

rewound

rewound

mundur

rewrite

rewrote

rewritten

menulis kembali

rid

rid

rid

membebaskan

ride

rode

ridden

naik

ring

rang

rung

cincin

rise

rose

risen

naik

rive

rived

riven / rived

membelah

roughcast

roughcast

roughcast

yg dibuat secara kasar

run

ran

run

menjalankan

S

sand-cast

sand-cast

sand-cast

pasir-cor

saw

sawed

sawed / sawn

melihat

say

said

said

mengatakan

see

saw

seen

melihat

seek

sought

sought

mencari

self-feed

self-fed

self-fed

diri feed

self-sow

self-sowed

self-sown / self-sowed

menabur diri

sell

sold

sold

menjual

send

sent

sent

mengirim

set

set

set

mengatur

sew

sewed

sewn / sewed

menjahit

shake

shook

shaken

gemetar

shave

shaved

shaved / shaven

mencukur

shear

sheared

sheared / shorn

geser

shed

shed

shed

gudang

shine

shined / shone

shined / shone

bersinar

shit

shit / shat / shitted

shit / shat / shitted

omong kosong

shoe

shoed / shod

shoed / shod

sepatu

shoot

shot

shot

menembak

show

showed

shown / showed

pertunjukan

shrink

shrank / shrunk

shrunk

menyusut

shrive

shrived / shrove

shriven

mendengarkan pengakuan dosa dan mengampuni

shut

shut

shut

menutup

sight-read

sight-read

sight-read

melihat-membaca

sing

sang

sung

menyanyi

sink

sank / sunk

sunk

wastafel

sit

sat

sat

duduk

skywrite

skywrote

skywritten

skywrite

slay (kill)

slew / slayed

slain / slayed

membunuh (membunuh)

slay (amuse) REGULAR

slayed

slayed

membunuh (menghibur) REGULER

sleep

slept

slept

tidur

slide

slid

slid

meluncur

sling

slung

slung

ambin

slink

slinked / slunk

slinked / slunk

mengendap-endap

slit

slit

slit

celah

smell

smelled / smelt

smelled / smelt

bau

smite

smote

smitten / smote

memukul

sneak

sneaked / snuck

sneaked / snuck

menyelinap

sow

sowed

sown / sowed

menabur

speak

spoke

spoken

berbicara

speed

sped / speeded

sped / speeded

kecepatan

spell

spelled / spelt

spelled / spelt

mengeja

spend

spent

spent

menghabiskan

spill

spilled / spilt

spilled / spilt

tumpahan

spin

spun

spun

berputar

spit

spit / spat

spit / spat

meludah

split

split

split

berpisah

spoil

spoiled / spoilt

spoiled / spoilt

memanjakan

spoon-feed

spoon-fed

spoon-fed

menyuap

spread

spread

spread

menyebar

spring

sprang / sprung

sprung

musim semi

stall-feed

stall-fed

stall-fed

warung-feed

stand

stood

stood

berdiri

stave

staved / stove

staved / stove

juluan

steal

stole

stolen

mencuri

stick

stuck

stuck

tongkat

sting

stung

stung

sengat

stink

stunk / stank

stunk

bau

strew

strewed

strewn / strewed

menaburi

stride

strode

stridden

langkah

strike (delete)

struck

stricken

mogok (menghapus)

strike (hit)

struck

struck / stricken

strike (hit)

string

strung

strung

tali

strip

stripped / stript

stripped / stript

strip

strive

strove / strived

striven / strived

berusaha keras

sublet

sublet

sublet

menyewakan lagi

sunburn

sunburned / sunburnt

sunburned / sunburnt

berjemur

swear

swore

sworn

bersumpah

sweat

sweat / sweated

sweat / sweated

keringat

sweep

swept

swept

menyapu

swell

swelled

swollen / swelled

membengkak

swim

swam

swum

berenang

swing

swung

swung

ayunan

T

take

took

taken

mengambil

teach

taught

taught

mengajar

tear

tore

torn

air mata

telecast

telecast

telecast

siaran televisi

tell

told

told

menceritakan

test-drive

test-drove

test-driven

menjalankan sbg percobaan

test-fly

test-flew

test-flown

uji-terbang

think

thought

thought

berpikir

thrive

thrived / throve

thrived / thriven

berkembang

throw

threw

thrown

melemparkan

thrust

thrust

thrust

dorongan

tread

trod

trodden / trod

tapak

troubleshoot

troubleshot

troubleshot

memecahkan

typecast

typecast

typecast

menetapkan sbg pemain peranan dr tipe tertentu

typeset

typeset

typeset

mengeset

typewrite

typewrote

typewritten

mengetik

U

unbear

unbore

unborn / unborne

unbear

unbend

unbent

unbent

meluruskan

unbind

unbound

unbound

memperlonggar

unbuild

unbuilt

unbuilt

unbuild

unclothe

unclothed / unclad

unclothed / unclad

unclothe

underbid

underbid

underbid

menawarkan harga yd lebih rendah

underbuy

underbought

underbought

underbuy

undercut

undercut

undercut

menjual dgn harga yg lebih rendah

underfeed

underfed

underfed

kurang memberi makanan

undergo

underwent

undergone

mengalami

underlay

underlaid

underlaid

mendasari

underlet

underlet

underlet

underlet

underlie

underlay

underlain

mendasari

underrun

underran

underrun

underrun

undersell

undersold

undersold

menjual dgn harga yg lebih rendah

undershoot

undershot

undershot

menembak terlalu rendah dr

underspend

underspent

underspent

underspend

understand

understood

understood

memahami

undertake

undertook

undertaken

melakukan

underthrust

underthrust

underthrust

underthrust

underwrite

underwrote

underwritten

menanggung

undo

undid

undone

membuka

undraw

undrew

undrawn

undraw

unfreeze

unfroze

unfrozen

mencairkan

unhang

unhung

unhung

unhang

unhide

unhid

unhidden

Jangan sembunyikan

unhold

unheld

unheld

unhold

unknit

unknitted / unknit

unknitted / unknit

unknit

unlade

unladed

unladen / unladed

memperturunkan

unlay

unlaid

unlaid

unlay

unlead REGULAR

unleaded

unleaded

unlead REGULER

unlearn

unlearned / unlearnt

unlearned / unlearnt

belajar meninggalkan

unmake

unmade

unmade

unmake

unreeve

unreeved / unrove

unreeved / unrove

unreeve

unsay

unsaid

unsaid

unsay

unsew

unsewed

unsewn / unsewed

unsew

unsling

unslung

unslung

unsling

unspin

unspun

unspun

unspin

unstick

unstuck

unstuck

unstick

unstring

unstrung

unstrung

unstring

unswear

unswore

unsworn

unswear

unteach

untaught

untaught

unteach

unthink

unthought

unthought

unthink

unweave

unwove / unweaved

unwoven / unweaved

unweave

unwind

unwound

unwound

beristirahat

unwrite

unwrote

unwritten

unwrite

uphold

upheld

upheld

menegakkan

upset

upset

upset

bingung

V

vex

vexed / vext

vexed / vext

menyakitkan hati

W

wake

woke / waked

woken / waked

bangun

waylay

waylaid

waylaid

mencegat

wear

wore

worn

memakai

weave

wove / weaved

woven / weaved

menenun

wed

wed / wedded

wed / wedded

mengawinkan

weep

wept

wept

menangis

wet

wet / wetted

wet / wetted

basah

whet REGULAR

whetted

whetted

mengasah REGULER

win

won

won

menang

wind

wound

wound

angin

withdraw

withdrew

withdrawn

menarik

withhold

withheld

withheld

menahan

withstand

withstood

withstood

menahan

wring

wrung

wrung

memeras

write

wrote

written

menulis

X

Tidak ada irregular verb yang dimulai dengan “X.”

Y

Tidak ada irregular verb yang dimulai dengan “Y.”

Z

Tidak ada irregular verb yang dimulai dengan “Z.”

(dari berbagai Sumber)

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies