Friy Grandonk
this site the web

Iklan Jas

Loyalitas Konsumen

Saat ini, segala cara dan strategi dilakukan untuk meraih loyalitas konsumen.
Senin kemarin (31.10.2011), sebagai konsumen, saya berjumpa banyak orang yang kebetulan saya gunakan jasanya. Masing-masing dengan kepentingan yang berbeda-beda.Mungkin karena pekerjaan saya sendiri juga mengutamakan kepuasan pelanggan, saya senang mengamati bagaimana cara mereka menghadapi pelanggan/konsumen.

Yang pertama adalah teknisi dari ElectroluxSaya pemakai mesin cuci front-loading Electrolux, dan buat saya, pelayanan purna-jual yang diberikan Electrolux tak diragukan lagi. Anda bisa membaca tulisan pengalaman saya mengenai Customer Delight – Electrolux di sini.Teknisi tersebut datang ke rumah dengan membuat janji lebih dahulu untuk melakukan pengecekan rutin 6 bulanan pada mesin cuci saya.Sambil melakukan pengecekan dan pembersihan, teknisi yang datang memberi beberapa informasi, petunjuk dan tips untuk merawat mesin cuci.

saya buat Electrolux. Data pelanggan yang mereka miliki benar-benar mereka manfaatkan, tidak menjadi data mati.

Yang kedua, tukang taman .Namanya Ru’in. Bagaimana hasil pekerjaannya? Rasanya tidak perlu saya ceritakan lagi, mengingat hampir seluruh rumah di komplek ditanganinya. Dia datang untuk merawat rumput gajah mini yang baru ditanam di halaman depan.Hanya itu? Kejutan…. Melihat saya memiliki sedikit koleksi Euphorbia, dia membawakan juga satu karung penuh media tanam (sekam) untuk saya.Mungkin dia tidak tahu apa itu atau berbagai strategi rumit untuk meraih loyalitas pelanggan, tetapi mengenai penerapannya, dia tidak ketinggalan. Dalam pandangan saya, orang awam yang tidak tahu tentang sebuah strategi untuk para pelanggannya dengan baik dapat menjalankan beberapa strategi. Ini membuat pandangan saya tentang betapa kaya nya bangsa Indonesia, betapa pandainya bangsa kita, hanya saja yang membedakan mereka adalah sebatas "istilah" dari bebagai macam strategi tersebut.

Yang ketiga,Customer Service(CS) sebuah layanan telekomunikasi selular.Saya mendatangi salah satu tempat layanan telekomunikasi selular untuk berhenti menjadi pelanggan.Layanan yang saya terima cukup baik, namun juga tidak dapat disebut jelek. Namun ada hal yang aneh. Menurut saya, sewajarnya saya ditanya mengenai alasan saya berhenti. Yang saya heran, hal tersebut sama sekali tidak ditanyakan.
Saat pulang, saya masih mereka-reka, apa alasan CS tersebut tidak menanyakan alasan saya berhenti. Satu-satunya alasan yang terpikir, kemungkinan untuk menghindari anggapan prosedur yang berbelit-belit

Sumber : Pengalaman Pribadi dan teman-teman serta beberapa refrensi tentang loyalitas konsumen

0 komentar:

Post a Comment

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies